berita-target.com
JEMBER – Kamis siang (2/1/2025) Kantor Desa Jelbuk Kecamatan Jelbuk di datangi sejumlah warga masyarakat dari koordinator dan perwakilan di beberapa Dusun yang ada di Desa Jelbuk dengan geram menanyakan kepada Pemdes Jelbuk terkait permasalahan BLT DD yang belum tersalurkan kepada penerima bantuan yang hingga saat ini yang sudah masuk di tahun 2025 tidak sampai kepada penerima bantuan.
Dalam pertemuan tersebut dihadiri oleh koordinator perwakilan dari Dusun Tenggir Timur, Krajan Barat dan Krajan Timur 1 juga Pemdes Jelbuk meskipun hanya beberapa saja.
Dalam grup WA Warga Desa Jelbuk dan karang taruna menjelaskan kabar BLT DD yang hingga akhir tahun tidak di salurkan oleh pihak Desa Jelbuk selama 3 bulan.
Setelah membahas kabar tersebut, pada tanggal 1 Januari 2025 pagi hari sekiranya pukul 06.00 WIB tiba-tiba mendadak ada pemberian BLT dan penerima hanya diberikan 2 bulan saja sebesar 600.000 ribu rupiah yang seharusnya penerima mendapatkan 3 bulan yakni 900.000 ribu rupiah.
Pemdes Jelbuk melalui Antok Yudi Nugroho selaku PJ Kepala Desa yang juga menjabat sebagai Sekretaris Camat (Sekcam) Jelbuk mengatakan bahwasanya beliau baru menjabat di Desa Jelbuk masih belum tahu dan masih mempelajari terkait pengelolaan anggaran di desa Jelbuk baik dari segi pelayanan hingga administrasi dan lain-lain”.
“Selama menjabat memang sempat ada masalah terkait anggaran tersebut tersendat lantaran pada tahap 2 banyak sekali pengeluaran yang tidak terduga, yang biasanya 40% dari anggaran bisa teratasi tetapi justru membengkak hingga 90% untuk kebutuhan di desa Jelbuk.
Paling tidak haknya masyarakat yang sampai bulan Desember bisa cepat di cairkan meskipun sebagian besar bisa tersalurkan pada tahap 1 di tahun 2025 ini”.
“PJ Kepala Desa juga mengatakan dimana uang tersebut kepada 2 faktor yg berperan dalam anggaran BLT tersebut sudah sering menanyakan, tetapi tidak ada jawaban dan selalu beralasan hingga muncullah permasalahan ini”.
“Jadi apa yang sudah disampaikan dalam pertemuan ini, di depan masyarakat dan juga para awak media untuk meminta waktu paling lama 1 minggu untuk sisa BLT yang belum tersalurkan atau yang belum diberikan akan segera di selesaikan”, tegasnya.
Sementara di tempat yang berbeda di dalam kantor desa, Sujono selaku Sekdes saat diwawancarai tidak mau berkomentar dan selalu menghindar dengan wajah sinis memelas dan seperti tidak tahu menahu tentang masalah ini.

Termasuk juga bendahara yang tidak hadir dengan alasan sakit dan berobat ke kota Malang, yang seakan-akan menghindari pertemuan penyelesaian penyaluran BLT yang tidak tersalurkan.
Mahfud Rosi selaku koordinator untuk menyampaikan aspirasi dari masyarakat untuk mendatangi kantor desa Jelbuk menyampaikan bahwa apa yang sudah di lakukan oleh pihak Pemdes terkait BLT DD yang memang benar-benar ada yang tidak beres ternyata benar-benar terbukti dan itu fakta”.
“Menurut keterangan PJ Kepala desa Jelbuk dalam satu minggu permasalahan ini akan segera di selesaikan, akan tetapi Mahfud Rosi berharap kalau bisa tidak perlu menunggu satu minggu, 24 jam harus selesai”, tegasnya.
Harapannya sebagai warga desa Jelbuk, harus lebih bagus, lebih transparan baik dari pelayanan kinerja dan yang paling penting adalah pengelolaan anggaran harus tertib dan mengikuti prosedur juga aturan-aturan yang berlaku”, tambahnya.
(Vans/Red)