Berita-target.com

JEMBER – Tidak terima dengan hasil pemilihan Kasun yang diduga ada kecurangan dan tidak transparannya penilaian dari hasil tes tulis, ratusan warga Dusun Curah Tepas Desa Mangaran Kecamatan Ajung menggelar unjuk rasa di kantor Desa pada Selasa (28/5/2025).

Aksi ini dipicu tentang ketidakpuasan warga terhadap proses pemilihan dan pengangkatan Mujib sebagai Kepala Dusun Curah Tepas, warga menuntut transparansi dan keadilan, bahkan mendesak dilakukannya tes ulang tanpa mengikutsertakan Mujib dan pertanyaan dalam tes tulis harus perbarui lantaran Mujib yang diduga sudah mengetahui jawaban dikarenakan sudah mengantongi kunci jawaban pada saat tes tulis tersebut.

Pagi itu massa dari Dusun Curah Tepas bergerak menuju kantor Desa Mangaran sambil berorasi berteriak sambil menyanyikan yel-yel sebagai tanda protesnya.

Kekecewaan mereka ditujukan kepada Kepala Desa Mangaran yang dianggap tidak mampu menjamin proses pemilihan yang adil dan transparan.

business-marketing-agency-flyer-Dibuat-dengan-Poster-My-Wall-8

Dalam orasinya, perwakilan warga menyampaikan sejumlah tuntutan, terutama penolakan terhadap Mujib, lalu meminta agar Wahyudi selaku kandidat yang didukung mayoritas warga diangkat sebagai Kepala Dusun mereka yang diduga adanya kecurangan dalam proses pemilihan yang mengakibatkan kemenangan Mujib.

Pada saat mediasi tersebut disaksikan langsung dan di dampingi oleh Camat Ajung, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Jember, Danramil, Kalpolsek beserta jajaranya dan Polres Jember sudah menerjunkan 150 personil berdasarkan pemberitahuan awal dari warga masyarakat Dusun Curah Tepas yang akan menyampaikan bahwa massa kurang lebih 600 orang.

business-marketing-agency-flyer-Dibuat-dengan-Poster-My-Wall-2

Akan tetapi pada saat mediasi yang awalnya suasana dingin menjadi panas dan menyebabkan Kepala Desa hampir adu fisik dengan perwakilan warga yang juga sama-sama emosi lantaran saling membentak. Pada saat itu juga mediasi diberhentikan dikarenakan tidak ada titik temu dan tidak jelas ujungnya kemana arahnya.

Adi Wijaya selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa menjelaskan bahwa proses pengangkatan perangkat desa termasuk Kepala Dusun telah sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku, namun penjelasan tersebut tidak memuaskan warga yang tetap mempertahankan tuduhan dugaan adanya rekayasa dalam proses pemilihan.

Camat Ajung turut menjelaskan mekanisme pengangkatan perangkat desa yang telah dijalankan, sementara Kepala Desa Mangaran, H. Sukur, menyatakan kekecewaan warga diduga merupakan buntut dari hasil Pilkades sebelumnya, mengindikasikan adanya konflik yang lebih dalam antara warga dengan pemerintahan desa, pernyataan ini justru semakin memanaskan suasana. Warga tetap bersikukuh pada tuntutannya dan warga meminta tes ulang tanpa melibatkan Mujib dan pengangkatan Wahyudi sebagai Kepala Dusun. Mereka mengklaim memiliki bukti-bukti yang menunjukkan adanya ketidakberesan dalam proses pemilihan.

Warga yang sudah terlanjur kecewa meminta transparansi dan Investigasi demi mencegah konflik agar permasalahan ini tidak menjadi momok untuk Kepala desa pada saat pemilihan selanjutnya.

Meskipun sempat terjadi sedikit ketegangan antara perwakilan warga dan Kepala Desa, situasi berhasil dikendalikan dan unjuk rasa berjalan kondusif. Namun, isu ini belum afa titik temu dan potensi konflik masih mengintai Desa Mangaran karena Warga Curah Tepas menegaskan akan terus memperjuangkan tuntutannya hingga mendapatkan keadilan dan permasalahan yang masih tidak jelas titik temunya harus segera di tindak lanjuti dan sesegera mungkin harus diadakan tes ulang, itu permintaan dari perwakilan Dusun Curah Tepas.
(Vans/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *