Berita-target.com

Probolinggo, Berburu bekecot di malam hari menjadi mata pencaharian sebagian warga di Kabupaten Probolinggo. Aktivitas ini tidak hanya penuh tantangan, tetapi juga memiliki risiko tinggi. Salah satu pencari bekecot, Wahid, warga Desa Sidopekso, Kecamatan Kraksaan, mengungkapkan lika-liku pekerjaannya dalam mencari bekecot di tengah malam.

Dengan berbekal senter dan wadah penampung, Wahid harus menyusuri semak belukar yang gelap dan penuh risiko, termasuk ancaman ular berbisa. “Kalau malam sering bertemu ular, jadi harus hati-hati. Kalau tidak ada pengaman, bisa lebih sulit,” ujar Wahid, Jumat ( 14/02/2025).

Hasil tangkapan bekecot kemudian dijual ke pengepul di Kecamatan Maron dan Kecamatan Besuk. Bekecot dihargai Rp4.500 per kilogram. Dalam semalam, Wahid bisa mengumpulkan hingga 30 kilogram bekecot, yang kemudian diolah menjadi berbagai produk olahan, seperti sate bekecot, keripik bekecot, hingga bahan baku suplemen kesehatan.

Meski sudah bertahun-tahun menjalani pekerjaan ini, Wahid berharap bisa memiliki usaha sendiri agar tidak harus terus berburu bekecot di malam hari. Namun, keterbatasan modal dan lahan budidaya menjadi kendala utama. “Kalau ada modal, saya ingin coba membudidayakan sendiri, jadi tidak harus berburu setiap malam,” pungkasnya.

banner https://atid.me/go/COhBzPkA

Sementara itu, olahan bekecot semakin diminati, baik oleh masyarakat lokal maupun wisatawan. Selain kaya akan protein, daging bekecot juga dipercaya memiliki manfaat kesehatan, sehingga permintaannya terus meningkat di pasaran. Gus

(Target Aby Ridwan)

By pimred

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *